18 Mar 2012

Propolis - Khasiat Madu Lebah





SELAMA ini kita telah mengenal madu dan royal jelly seba gai produk yang dihasilkan serangga lebah. Padahal masih ada produk-produk lain yang dihasilkan lebah selain madu dan royal jelly, yang juga banyak manfaatnya bagi manusia. Salah satunya adalah propolis.

Propolis adalah sejenis resin yang karena bentuknya lengket seperti lem, disebut sebagai bee glue. propolis sebenarnya dihasilkan lebah dengan cara mengumpulkan resin-resin dari berbagai macam tumbuhan, kemudian resin ini bercampur dengan saliva dan berbagai enzim yang ada pada lebah sehingga menjadi resin yang berbeda dengan resin asalnya.

Karena sumbernya bermacam-macam, maka warna, komposisi, dan khasiat propolis bisa bervariasi. propolis bisa berwarna kuning sampai coklat tua, bahkan ada yang transparan. Komposisi kimia propolis terdiri dari flavonoid yang meliputi hampir 50 % dari komposisi propolis, asam kafeat, asam ferulat, dan mineral dalam jumlah kecil.

Penggunaan propolis sebagai obat sebenarnya sudah dilakukan sejak abad ke 12. orang-orang Yunani dan Romawi telah menggunakan propolis untuk mengobati bengkak. Orang mesir selain menggunakan propolis sebagai obat, juga memakainya sebagai perekat pada pembuatan kano. Bagi lebah sendiri propolis berfungsi melindungi seluruh sarang dan tempat lebah ratu menyimpan telurnya dari hama yang menyebabkan kebusukan telur-telurnya yaitu Bacillus larvae.

Hal inilah yang mendasari digunakannya propolis sebagai antibiotik. Kemudian dilakukan berbagai penelitian mengenai efek antibiotik propolis terhadap berbagai mikroba. Hasil penelitian yang dimulai Karimova sejak tahun 1975 terhadap Bacillus de koch dan kemudian diikuti peneliti-peneliti lain menunjukkan, propolis memiliki efek bakterisidal terhadap Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Streptococcus, Streptomyces, Streptomyces sobrinus, Saccharomyces cerevisiae, Escherichia coli, Salmonella dan Shigella, Giardia lambia, Bacteroides nodocuc, Klebsiella pneumoniae, selain itu juga efektif sebagai fungisida pada Candida albicans, Aspergillus niger, Botrytis cinerea dan Ascosphaera apis.
Uniknya hasil penelitian menunjukkan, propolis lebih efektif bila diuji efeknya secara in vivo daripada in vitro. Hal ini disebabkan karena propolis bisa berfungsi sebagai imunostimulan, yang merangsang fungsi berbagai organ dan menginduksi system pertahanan tubuh menjadi lebih kebal terhadap kuman penyakit.

Kelebihan propolis dibanding antibiotik lainnya adalah efek sampingnya yang kecil. Satu-satunya efek samping yang terjadi dan itu pun jarang yaitu timbulnya reaksi alergi bila digunakan secara lokal. Sedangkan bila diberikan peroral tidak ada efek samping yang terjadi. Kelebihan lain yaitu tidak menimbulkan resistensi. Antibiotik seperti penisilin dapat menimbulkan resistensi karena bakteri bisa memperbaharui diri menjadi lebih kebal terhadap penisilin. Tetapi bakteri ataupun virus tidak bisa menjadi kebal terhadap propolis. Selain itu, propolis sebagai antibiotik memiliki selektifitas yang tinggi. Propolis hanya membunuh kuman penyebab penyakit saja sedangkan mikroba yang berguna seperti flora usus tidak terganggu oleh propolis. Zat aktif yang diketahui bersifat antibiotik pada propolis adalah asam ferulat. Zat ini efektif terhadap bakteri gram positif dan negatif. Asam ferulat juga bersifat agglutinating (berperan dalam pembekuan darah), sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengobati luka dan diberikan dalam bentuk salep.

“Propolis” sebagai antikanker

Berdasarkan penelititan yang dilakukan S. Scheller, dkk yang menguji efektifitas antikanker dari ekstrak etanol propolis (EEP) pada mencit yang diinduksi dengan ehrlich carcinoma cells menunjukkan, mencit yang bisa bertahan hidup lebih banyak setelah diberi EEP. Efek antikanker EEP terhadap Ehrlich Carcinoma cells ini berkaitan dengan kandungan flavonoid pada propolis.

Flavonoid mempengaruhi tahapan metabolisme sel kanker misalnya dengan cara menghambat penggabungan timidin, uridin, dan leucin dengan sel kanker tersebut sehingga dapat menghambat sintesis DNA sel kanker. Peranan flavonoid sebagai antikanker juga diperkuat oleh eksperimen lain yang menggunakan hidrokarbon aromatic polisiklik sebagai penginduksi kanker.

Mekanisme penghambatan terhadap hidrokarbon aromatic polisiklik berkaitan dengan penghambatan stimulasi metabolik yang diinduksi oleh hidrokarbon aromatic polisiklik dan memengaruhi aktivitas beberapa sel promoter. Flavonoid ini merupakan sua tu zat yang banyak terdapat pada tumbuhan, tetapi dalam propolis berada dalam bentuk terkonsentrasi.
Dengan sistem metabolismenya, lebah membuat flavonoid dari tumbuhan itu lebih efektif. Jadi lebah seolah-olah menjadi perantara flavonoid dengan manusia dan hewan. Senyawa flavonoid yang ditemukan pada EEP antara lain betulinol, quersetin, isovanilin, galangin, isalpinin, kaemferol, rhamnetin, isohmnetin, pinocembrin, pinostrobin dan pinobaksin.
Saat ini propolis tersedia dalam bentuk tablet, salep, kapsul, krim, dll. Penggunaan propolis bisa pada orang sehat maupun sakit. Pada orang sehat penggunaan propolis dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Sedangkan pada orang yang sedang sakit penggunaannya bila digabungkan dengan obat sintesis bisa meningkatkan efeknya misalnya bisa meningkatkan efek penisilin.(Sumber : Jacobs Caal, Natural Product from Bee, 1991 dan sumber lain)***

Oleh: Wiwin Winingsih, SSi., Apt., Dosen Farmasi Universitas Garut. Mahasiswa Program Pascasarjana Departemen Farmasi ITB.



PENYEMBUHAN PROPOLIS

PENYAKIT
Batuk, asma, bronchitis, paru-paru, sinusitis, flu, demam, sakit kepala, Kanker, tumor, gangguan jantung, ginjal, hati dan diabetes

Luka benda tajam, luka terbakar (Infeksi)
Darah tinggi, darah rendah

Infeksi kewanitaan
Hepatitis/ liver

Herpes, penyakit kulit serta penyakit jamur
Asam urat, rematik

Jerawat, bisul
Radiasi

Infeksi kulit, telinga, dan gigi
Stres, Parkinson

Wasir, ambeien
Gangguan pencernaan, maag

Manfaat Propolis

Penggunaan propolis sebagai bahan alami untuk kesehatan manusia masih terus dipakai hingga saat ini dan menunjukan peningkatan yang luar biasa sejalan dengan Ilmu Pengetahuan hasil riset para ilmuwan tentang kegunaan Propolis sebagai bahan campuran obat di dunia kedokteran.

Sama seperti bagi para lebah, Propolis digunakan pula oleh manusia dalam melindungi tubuh manusia dari serangan bakteri, virus dan jamur. Kecepatan kerja dan keaktifan dari propolis dalam bereaksi menahan serangan kuman merupakan keunggulan dari propolis dibandingkan dengan bahan alami serupa lainnya. Efek perlindungan akan segera terasa sesaat setelah mengkonsumi propolis.

Kegunaan propolis yang telah diketahui dari penelitian para ilmuwan biologi a.l:

1. Anti virus dan anti bakteri
2. Anti parasit-aktif dalam melawan Giardia sp. Dan Trichomonas sp.
3. Anti peradangan-menyembuhkan dan regenerasi
4. Anti oksidant-aktif mencegah penuaan dini
5. Anti tumor dan perlindungan terhadap radiasi
6. Meningkatkan imunitas tubuh-menstimulir produksi anti bodi



Melia Propolis mengandung:
1. Bioflavanoids, dapat memulihkan sistem kapilari, memperbaiki kerapuhan dan kebocoran saluran darah, 1 tetes propolis setara dg 500 buah jeruk
2. Mineral (14macam, terutama zat besi dan seng)
3. Protein (16 jenis asam amino)
4. Vitamin ( A,B kompleks, C,D,E)
5. Glukosa
6. Minyak Esensial
7. Zat Cape (anti kanker dan tumor)
8. Zat nutrisi penting lainnya

1. Anti-biotik Alami
2. Meningkatkan kekebalan tubuh
3. Anti Kangker
4. Nurisi yang bergizi tinggi

Cara Mengkonsumsi Propolis:
1. Diminum: teteskan propolis dengan 1/4 gelas air putih lalu dikocok (sangat bagus dicampur dengan madu)
- orang sehat : 3-5 tetes, 2-5 kali sehari
- orang sakit : 5-7 tetes, 4-5 kali sehari
2. Penyembuhan luar:
Oleskan propolis secara merata pada bagian tubuh yg luka atau sakit
3. Propolis dapat dikonsumsi dengan obat-obatan lainnya tanpa ada efek samping

Penyakit2 yg bisa disembuhkan Propolis

Harga per botol (6ml) Rp 90.000 
Beli 7 botol Hanya Rp 550.000 belum Ongkir
SMS         :085770524463
PIN BB  : 2767703C and 22C6852A


Tidak ada komentar:

Posting Komentar